Aspek Morfologi :
Sungai
Asahan berada di provinsi Sumatera Utara. Sungai Asahan menpunyai hulu di Danau
Toba sebagai pusat utamanya. Panjang Sungai Asahan = 147 km, dengan enam anak
sungai utama dan masih banyak lagi aliran yang dilalui oleh anak sungai hingga
mencapai ke pemukiman masyarakat yang ada di kota maupun di perkampungan . Luas
Sungai Asahan mencapai 3.741 km2. Danau toba sebagai hulu dan
mengalir hingga sampai ke teluk Nibung selat malaka. Rata- rata curah hujan
yang ada di sungai asahan berkisar 2.112 mm per tahun. Kota utama yang di lalui
oleh Sungai Asahan adalah Parapat, Porsea, Balige, Kisaran dan Tanjung balai. Ketinggian tertinggi adalah gunung dolok
sibutan dengan tinggi 2.457 mdpl sedangkan yang terendah ada di tanjung jumpul
dengan tinggi 0 mdpl.
Sungai Asahan memiliki hutan tropis, Hutan ini
masih dilindungi oleh pemerintah, satwa
yang ada di sana pun beraneka ragam seperti hewan invertebrata dan hewan
vertebrata. Hutan terlihat jelas masih
belum di jama oleh manusia dan masih tampak jelas keindahan yang ada di sana.
Hutan ini merupakan tempat berlindung dan berkembangbiaknya makhluk hidup yang
ada di sungai hutan tersebut. Makhluk hidup yang ada akan melakukan kompetisi
untuk mempertahankan hidup di wilayah hutan tropis. Hutan yang berada masih
jauh dari pemukiman penduduk masih kelihatan keindahannya dan dapat dikatakan
hutan tersebut adalah hutan tropis yang
sangat subur dan indah. Tetapi sungai
yang sudah mendekati pemukiman masyarakat tidak mempunyai hutan seindah di hulu
sungai. Di daerah pemukiman akan terjadi penebangan hutan dan pembuatan lahan baru sehingga masyarakat
memperoleh rumah yang layak dan lahan pertanian untuk kelangsungan hidup
masyarakat setempat. Hutan yang ada di
sekitar sungai mempunyai nutrisi sangat
banyak dan dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan yang ada disana. Dengan hutan yang
begitu subur dapat diperkirakan bahwa curah hujan, iklim dan suhu sangat mempengaruhi kelestarian hutan
tersebut.
Daerah
aliran sungai berliku, bergelombang, curam, dan diapit oleh tebing-tebing
terjal dari hulu ke hilir, sehingga masyarakat lokal
maupun masyarakat domestik suka
berpetualang di aliran air sungai tersebut. Pegunungan di areal sungai banyak yang terjal dan curam,
dari daerah dataran tinggi ke dataran rendah. Selain untuk arus jeram yang di
sukai masyarakat banyak, masyarakat juga mencari ikan di sekitar sungai untuk
memenuhi kebutuhan mereka setiap hari atau untuk mereka jual. Sungai yang
berarus jeram sangat deras ini, berwarna kecoklatan karena sungai mengalami
erosi yang lama - lama mengakibatkan
kikisan yang menjadi dalam dan membawa lumpur dan pasir ke hilir. Maka, dengan
tidak sengaja terjadilah penimbunan
tanah dan pasir di daerah hilir sungai. Tumbuhan yang hidup di pinggir sungai
adalah tumbuhan yang tahan dengan air, kebanyakan tumbuhan yang menjalar.
Secara
umum, bebatuan yang ada di sekitar pantai berukuran besar sehingga aliran air bergerak cepat melalui batu – batu
yang ada. Batu yang ada di sungai letaknya ada yang di pinggir sungai dan ada
yang ditengah. Aliran sungai yang
menantang itu di sebabkan oleh batuan yang ada di sungai tersebut, batuan yang
ada di sungai diakibatkan oleh erosi yang terjadi secara alami oleh sungai
ataupun oleh adanya tanah longsor yang ada di sekitar sungai. Sungai yang
berukuran sempit lama kelamaan akan menjadi sungai yang lebar.
Aspek Kimiawi
Sungai Asahan mengalir
melalui pintu bendungan Sigura-gura menyusuri daerah hilir. Bendungan digunakan
sebagai Pembangkit Tenaga Listrik
untuk masyarakat yang ada di sekitar
sungai maupun di perkotaan. Suhu pada sungai asahan yang ada di hulu berbeda
dengan suhu sungai di tengah hulu dan
hilir begitu juga suhu di hilir berbeda karena intensitas cahaya yang banyak
ataupun yang sedikit diterima oleh aliran sungai asahan. Adanya tumbuhan yang
berfotosintesis. Tingkat penetrasi cahaya yang tergantung kepada kedalaman dan
kekeruhan air. Tingkat kederasan aliran air dapat menguraikan limbah dalam air
seperti sampah, ganggang mati, atau limbah industri.
Pencemaran yang ada di sungai asahan terjadi karena adanya pembuangan limbah
dari PLTA melalui Bendungan Sigura-gura, Perusahaan- perusahan yang dekat
dengan sungai ataupun limbah Rumah tangga yang di buang sembarangan ke sungai
asahan. Jika diamati, dari hulu sungai asahan, pH ada yang normal dan ada yang
tidak normal karena tumbuhan yang ada di sepanjang aliran sungai sangat subur
dan ada juga yang kurang subur. Aliran sungai membawa limbah organik dan
anorganik ke hilir sehingga hilir akan menampung semua limbah dari hulu, akan
mengakibatkan menumpukan dan mengalami obesitas
pada sungai yang ada di hilir. pH adalah ukuran derajat keasaman atau kebasaan zat cair
atau larutan. Air yang mempunyai pH antara 6,7 - 8,6 mendukung populasi hewan
dan tumbuhan dalam air. Dalam jangkauan pH itu pertumbuhan dan perkembangbiakan
hewan dan tumbuhan di air tidak terganggu.
Kebasaan air merupakan suatu kapasitas air untuk dapat
menetralkan asam. Hal ini disebabkan adanya asam atau garam basa yang terdapat
dalam air, misalnya NaOH dan Ca (OH) 2. Garam basa yang sering dijumpai adalah
karbonat logam- logam natrium, kalsium, magnesium, dan sebagainya. Kebasaan
yang tinggi belum tentu mempunyai pH yang tinggi. Keasaman yang tinggi belum tentu pH-nya rendah. Suatu asam emah
dapat mempunyai keasaman yang tinggi, artinya mempunyai potensi untuk
melepaskan hidrogen yang besar, contohnya asam karbonat, asam asetat, dan asam
organik lainnya. Kesadahan air disebabkan oleh ion-ion magnesium dan kalsium.
Kesadaran tidaklah menguntungkan karena menurunkan tegangan permukaan air. Air
yang dianggap bermutu tinggi mempunyai kesadahan yang rendah. Kalsium atau
magnesium dapat bereaksi dalam air sadah dengan sabun sehingga sabun tidak
memberi busa. Kesadahan karena asam hidrogen karbonat (H2CO3) dinamakan
kesadahan karbonat atau kesadahan sementara karena kesadahan dapat hilang
karena dipanaskan. Kesadahan karena garam sulfat atau klorida disebut kesadahan
tetap atau permanen. Kesadahan yang tinggi belum tentu disebabkan limbah
industri, mungkin karena susunan geologi tanah di sekitar sungai asahan.
Aspek Biologi
Aspek biologis
pada sungai sangat penting untuk mengetahui
keberadaan mikro-organisme yang terdapat
dalam air. Pada sungai yang mengalir deras akan mengalami
kekurangan mikro-organisme sedangkan pada sungai yang ada di hilir aliran
sungainya cukup tenang sehingga zooplankton, phytoplankton dan bakterioplankton dapat berkembangbiak dan
berfotosintesis. Zooplankton di sungai asahan tergolong dalam jumlah banyak
karena variasi ikan yang ada di hilir sungai asahan. Dapat dilihat dari
aktifitas masyarakat yang ada di sana kebanyakan nelayan. Zooplankton merupakan
sumber makanan untuk ikan yang berukuran kecil maupun yang besar. Di sungai
asahan mempunyai phytoplankton yang dapat membantu ekosistem air yang seimbang.
Fotosintesis phytoplankton sangat diperlukan oleh makhluk hidup dan di perairan
sungai asahan inipun terlihat jelas bahwa adanya phytoplankton yang berkembangbiak.
Bakterioplankton pun ada, sehingga dapat mengurai makhluk hidup yang sudah
mati, daun dan ranting yang kering serta semua yang mengalami kematian.
Penggunaan
Kegunaan Sungai Asahan
yang sangat terkenal adalah arung jeram, berada pada area sepanjang 22 km, mulai dari Desa Tangga atau tepat di depan
pintu Bendungan Sigura-gura hingga Bandar Pulau, yang menjadi muara sungai. Tingkat kesulitan yang ada di sepanjang sungai pun cukup bervariasi, mulai dari ringan hingga paling
berbahaya dan menakutkan yang dikelompokkan menjadi 4 bagian. Untuk tingkat
kesulitan yang ringan berada pada daerah
dua atau setelah hulu sungai dan daerah empat atau hilir sungai.
Sementara untuk tingkat kesulitan yang berbahaya dan ekstrim justru berada pada
daerah hulu atau bagian pertama dan pada daerah tiga atau
sebelum daerah hilir sungai.
Sebagai tempat
wisata, masyarakat yang datang ke sungai asahan tidak akan lupa untuk mandi dan
bersantai karena udara yang sangat sejuk dan pepohonan yang rindang masih dapat
di nikmati dan disaksikan setiap pengunjung. Tempat berpetualang sangat
cocok di perairan sungai ini.
Pemerintah
Kabupaten Asahan menggunakan sungai ini sebagai PLTA untuk membantu penerangan
di wilayah tersebut.
Sungai asahan
juga di manfaatkan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari, misalnya mencuci,
mandi, irigasi pertanian dan ada juga
untuk para nelayan. Nelayan mencari ikan di hilir sungai untuk memenuhi
kebutuhan mereka sehari-hari.
Sebagai alat
transportasi para nelayan dan juga kapal-kapal besar yang melewati sungai
tersebut. Kegunaan sungai sangatlah banyak dan beragam sesuai dengan masyarakat
yang mengelolah ataupun pemerintah yang memanfaatkan sungai sebagai pemasukan
daerah, maka dapat dikatakan daerah yang otonom dan mandiri. Dari pihak
Pemerintah dan masyarakat sekitar sungai Asahan di harapkan untuk menjaga
kelestarian sungai agar dapat dinikmati dan dirasakan semua masyarakat lokal
maupun non lokal.
Prediksi
kondisi 10 – 20 tahun yang akan datang
Menurut saya, kondisi yang akan dialami oleh Sungai Asahan
10 - 20 tahun yang akan datang, Sungai akan mengalami pelebaran sungai di
akibatkan oleh derasnya arus sehingga hutan tidak normal lagi seperti yang
masih terlihat sampai sekarang. Curah hujan yang meningkatpun akan
mengakibatkan erosi yang memperlebar sungai. Hutan pun akan mengalami kerusakan
yang hebat sehingga satwa yang ada di hutan mencari tempat yang sesuai untuk di
huni. Arus sungai yang deras akan membawa sedimen-sedimen batu, tanah, pasir,
daun, dan ranting yang ada di hulu sampai ke hilir, jika semua terbawa akan
mengalami penumpukan, aliran sungai pun akan mencari aliran yang baru lagi.
Organisme yang ada di sungai akan berkurang dan tidak ada variasi lagi.
Pendapatan masyarakat dari hasil penangkapan ikan pun berkurang, masyarakat
akan mengalami perekonomian yang menurun. PT TPL (Toba Pulp Lestari) ini menggunakan
bahan kimia While Liquid untuk memasak kayu. Sedangkan untuk proses pemutihan
kayu yang sudah direbusi, PT TPL menggunakan bahan kimia jenis CLO2, Caustic
dan Hydrogen Peroxids untuk proses tahap pemutihan selanjutnya. Industri ini kemungkinan menbuang
limbah pabrik ke sungai dapat mengakibatkan kualitas air yang di gunakan
masyarakat tidak sehat lagi dan pencemarannya sangat tinggi.
Sungai Asahan yang sekarang masih terlihat menawan, indah
dan terawat dapat diperkirakan akan mengalami kerusakan yang hebat untuk 10 -20
tahun yang akan datang. Sampah organik dan anorganik bila tidak dibersihkan
akan mengalami penimbunan yang cepat. Sungai Asahan memiliki muara akan mengalami timbunan tanah, lumpur, sampah organik dan anorganik
dan sedimen – sedimen bebatuan yang terbawa dari hulu.
Sungai Asahan dapat diprediksikan seperti
gambar di atas ini. Sebagai masyarakat yang peduli tentang lingkungan mari kita
sama - sama untuk menjadikan lingkungan kita bersih dan sehat dengan
melestarikan lingkungan hidup yang kita miliki sekarang.
Sumber
Pustaka
http://uniqpost.com/29829/11-sungai-di-indonesia-untuk-arung-jeram/,
Kamis, 8 November 2012
http://www.anppati.com/index.php?option=com_content&view=article&id=53&Itemid=146,
Sabtu, 10 November 2012
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=219839:sungai-asahan-a-tanjungbalai-terendam&catid=15:sumut&Itemid=28,
Sabtu, 10 November 2012
http://punyamarga.com/sumut/pariwisata/wisata-alam/hulu-sungai-asahan/,
Sabtu, 10 November 2012
http://www.wisatamelayu.com/id/tour/829-Arung-Jeram-Sungai-Asahan/navgeo,
JUmat, 9 November 2012
file:///E:/Sanudin%20dan%20Bambang%20S.%20Antoko%20%C2%AB%20Kelembagaan%20DAS.htm,
JUmat, 9 November 2012